AYAM TANDOORI
Ayam Tandoori adalah masakan yang berasal dari Punjab, India dan keberadaannya dapat ditelusuri hingga zaman Kesultanan Mughal di Asia Selatan. Makanan ini masih menjadi makanan popular di daerah tersebut dan juga di Asia Tengah.
Daging ayam untuk masakan ini pertama-tama direndam adonan susu asam kental yang telah dibumbui dengan garam masala - bawang putih, jahe, cabai dan macam-macam lada India tergantung dari resep rasa yang diinginkan. Biasanya masakan ini disuguhkan pedas, tapi kemudian dijadikan tidak pedas sesuai dengan cita rasa bangsa bangsa lain yang tidak tahan pedas. Lada merah, bubuk cabai dan bumbu-bumbu lainnya memberikan warna merah pada daging ayam. Kunir (kunyit) memberikan warna oranye kekuningan. Sejalan dengan modernisasi, warna merah dan kuning ini adalah hasil dari pewarna makanan.
Ayam Tandoori secara tradisional dimasak dalam oven bawah tanah (yang disebut tandoor di India) dengan suhu tinggi. Tapi, sekali lagi karena kemajuan zaman, masakan ini bisa disiapkan hanya dengan menggunakan panggangan biasa.
Kuliner India memang sudah tak sulit dijumpai di Jakarta. Aneka masakan seperti chapati, chicken tikka, samosa, dan juga nasi biryani tentu saja jadi menu yang selalu ada.
Ayam tandoori merupakan salah satu kuliner yang cukup populer tidak hanya di India tapi juga hingga ke negara-negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Beberapa resto telah memodifikasi resepnya sehingga bisa di terima di lidah kita.
Kata Tandoori diambil dari kata "tandoor", yaitu semacam alat masak berbentuk guci besar dari tanah liat, dimana ayam dan bumbu-bumbu yang dicampurkan dimasukkan ke dalam tandoor dan dibakar sampai matang.
Tapi, kita juga bisa lho bikin Ayam Tandoori atau pakai oven.
Dan inilah resepnya yang sudah DISESUAIKAN dengan bahan2 yang mudah didapat di Indonesia sehari hari.
Resep: Yan Julian Syarif
Sumber: Kuliner Orang Timur
Bahan :
20 buah paha ayam tanpa kulit
1/2 cangkir yoghurt tanpa rasa (plain)
1/3 cangkir butter, cairkan, atau boleh diganti dengan minyak zaitun
1 buah jeruk lemon, peras airnya
minyak goreng
Haluskan :
2-3 siung bawang putih
2 cm jahe
Campur bumbu-bumbu ini :
1 sendok makan bubuk jintan (putih)
1 sendok teh bubuk ketumbar
1-2 sendok teh serbuk cabe rawit (kalau tidak kuat pedas bisa diganti serbuk cabai merah)
1/4 sendok teh serbuk kapulaga
1/4 sendok teh serbuk cengkeh
1/4 sendok teh lada hitam, tumbuk kasar atau halus sesuai selera
2 sendok teh garam, atau sesuai selera
1/2 sendok teh pewarna makanan merah atau jingga
Cara membuat tahap 1 :
Buat sayatan-sayatan pada paha ayam untuk membantu bumbu menyerap.
Di tempat terpisah, campur yoghurt, air perasan lemon, bumbu yang dihaluskan, dan campuran bumbu kering. Sebaiknya tidak menggunakan wadah dari bahan aluminium.
Guling-gulingkan paha ayam tadi ke campuran bumbu sampai bumbu menempel agak tebal.
Pindahkan potongan paha ayam ke wadah bertutup rapat, atau gunakan plastik bersegel rapat, masukkan ke lemari pendingin selama 8 jam atau semalaman.
Cara membuat tahap 2 :
Panaskan oven sampai 180 derajat.
Keluarkan paha ayam dari wadah, 'bersihkan' timbunan bumbu, dan tekan ayam biar sisa-sisa bumbu keluar.
Susun rapi potongan paha ayam di aluminium foil, bungkus, dan masukkan ke dalam oven. Panggang hingga 30-35 menit. Balik bungkusan foil supaya matangnya merata.
Setelah matang, keluarkan paha ayam tandoori, sajikan dengan potongan tomat, mentimun, dan bawang merah.
Siap dihidangkan ;-)
Note :
Pembungkusan bisa menggunakan daun pisang untuk kreasi dan wangi.
Untuk hasil yang lebih garing, peras benar-benar bumbu dari dalam paha ayam.
Paha ayam dipilih karena bagian ini hampir tidak mengandung lemak. Apabila mau menggunakan bagian lain ayam, pastikan Anda telah menghilangkan kulit ayam dan lemak-lemak yang menempel sebelum mencampur dengan bumbu, atau sekalian gunakan ayam fillet.
Coba lakukan kreasi lain, misalnya mengganti Ayam dengan udang atau Cumi, pasti tidak kalah nikmatnya ;-)
Ayam Tandoori adalah masakan yang berasal dari Punjab, India dan keberadaannya dapat ditelusuri hingga zaman Kesultanan Mughal di Asia Selatan. Makanan ini masih menjadi makanan popular di daerah tersebut dan juga di Asia Tengah.
Daging ayam untuk masakan ini pertama-tama direndam adonan susu asam kental yang telah dibumbui dengan garam masala - bawang putih, jahe, cabai dan macam-macam lada India tergantung dari resep rasa yang diinginkan. Biasanya masakan ini disuguhkan pedas, tapi kemudian dijadikan tidak pedas sesuai dengan cita rasa bangsa bangsa lain yang tidak tahan pedas. Lada merah, bubuk cabai dan bumbu-bumbu lainnya memberikan warna merah pada daging ayam. Kunir (kunyit) memberikan warna oranye kekuningan. Sejalan dengan modernisasi, warna merah dan kuning ini adalah hasil dari pewarna makanan.
Ayam Tandoori secara tradisional dimasak dalam oven bawah tanah (yang disebut tandoor di India) dengan suhu tinggi. Tapi, sekali lagi karena kemajuan zaman, masakan ini bisa disiapkan hanya dengan menggunakan panggangan biasa.
Kuliner India memang sudah tak sulit dijumpai di Jakarta. Aneka masakan seperti chapati, chicken tikka, samosa, dan juga nasi biryani tentu saja jadi menu yang selalu ada.
Ayam tandoori merupakan salah satu kuliner yang cukup populer tidak hanya di India tapi juga hingga ke negara-negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Beberapa resto telah memodifikasi resepnya sehingga bisa di terima di lidah kita.
Kata Tandoori diambil dari kata "tandoor", yaitu semacam alat masak berbentuk guci besar dari tanah liat, dimana ayam dan bumbu-bumbu yang dicampurkan dimasukkan ke dalam tandoor dan dibakar sampai matang.
Tapi, kita juga bisa lho bikin Ayam Tandoori atau pakai oven.
Dan inilah resepnya yang sudah DISESUAIKAN dengan bahan2 yang mudah didapat di Indonesia sehari hari.
Bahan :
20 buah paha ayam tanpa kulit
1/2 cangkir yoghurt tanpa rasa (plain)
1/3 cangkir butter, cairkan, atau boleh diganti dengan minyak zaitun
1 buah jeruk lemon, peras airnya
minyak goreng
Haluskan :
2-3 siung bawang putih
2 cm jahe
Campur bumbu-bumbu ini :
1 sendok makan bubuk jintan (putih)
1 sendok teh bubuk ketumbar
1-2 sendok teh serbuk cabe rawit (kalau tidak kuat pedas bisa diganti serbuk cabai merah)
1/4 sendok teh serbuk kapulaga
1/4 sendok teh serbuk cengkeh
1/4 sendok teh lada hitam, tumbuk kasar atau halus sesuai selera
2 sendok teh garam, atau sesuai selera
1/2 sendok teh pewarna makanan merah atau jingga
Cara membuat tahap 1 :
Buat sayatan-sayatan pada paha ayam untuk membantu bumbu menyerap.
Di tempat terpisah, campur yoghurt, air perasan lemon, bumbu yang dihaluskan, dan campuran bumbu kering. Sebaiknya tidak menggunakan wadah dari bahan aluminium.
Guling-gulingkan paha ayam tadi ke campuran bumbu sampai bumbu menempel agak tebal.
Pindahkan potongan paha ayam ke wadah bertutup rapat, atau gunakan plastik bersegel rapat, masukkan ke lemari pendingin selama 8 jam atau semalaman.
Cara membuat tahap 2 :
Panaskan oven sampai 180 derajat.
Keluarkan paha ayam dari wadah, 'bersihkan' timbunan bumbu, dan tekan ayam biar sisa-sisa bumbu keluar.
Susun rapi potongan paha ayam di aluminium foil, bungkus, dan masukkan ke dalam oven. Panggang hingga 30-35 menit. Balik bungkusan foil supaya matangnya merata.
Setelah matang, keluarkan paha ayam tandoori, sajikan dengan potongan tomat, mentimun, dan bawang merah.
Siap dihidangkan ;-)
Note :
Pembungkusan bisa menggunakan daun pisang untuk kreasi dan wangi.
Untuk hasil yang lebih garing, peras benar-benar bumbu dari dalam paha ayam.
Paha ayam dipilih karena bagian ini hampir tidak mengandung lemak. Apabila mau menggunakan bagian lain ayam, pastikan Anda telah menghilangkan kulit ayam dan lemak-lemak yang menempel sebelum mencampur dengan bumbu, atau sekalian gunakan ayam fillet.
Coba lakukan kreasi lain, misalnya mengganti Ayam dengan udang atau Cumi, pasti tidak kalah nikmatnya ;-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar